Kali ini saya membahas tentang twitter, seperti yang kita ketahui jejaring sosial yang sedang melejit dan terbukti melalui prediksinya bahwa jejaring sosial ini akan menduduki peringkat teratas mengalahkan Facebook.
Stop ReTweet Abuse, jujur saja saya pribadi sebagai pengguna Twitter terkadang merasa terganggu oleh annoying ReTweet dari user lain. yang secara tidak langsung membanjiri Timeline saya dengan percakapan / obrolan anda.
Masih bingung apa itu Re-Tweet Abuse, menurut hemat saya begini. pada dasarnya fitur reTweet di buat untuk me-tweet' ulang dari tweet user lain bukan untuk me-reply sebuah tweet, apalagi ngobrol berchit chat ria sepanjang-panjang nya sampai-sampai Timeline follower anda di penuhi oleh percakapan anda yang sebenar nya tidak begitu penting. pada dasarnya fitur ReTweet itu di buat untuk meng-share tweet user lain kepada follower kita tanpa komentar / comment.
Mengapa saya berpendapat demikian? begini, Twitter itu pada dasarnya adalah sebuah Jejaring Sosial yang berbasis microblogging, karena itu pula twitter membatasi setiap tweet hanya dengan 140 character. dan seperti pada hal nya dalam dunia blogging kita memiliki etika-etika dan aturan yang sebenarnya berguna untuk semua user. dalam hal ini adalah faktor kenyaman dalam bersosialisasi.
Berikut ini adalah sedikit contoh gambar screenshoot dari obrolan twitter yang menurut saya cukup relevan dan dapat menjelaskan maksud saya mengenai Re-Tweet Abuse :
Berikut ini adalah contoh obrolan saya dan teman twitter saya yang menurut saya cukup efektif dan ber-etika. kami lebih memilih untuk menggunakan fitur reply all pada setiap percakapan ketimbang re-tweet dengan komentar.
Sebagian user masih berpendapat bahwa apabila tidak meniggalkan komentar dalam retweet mereka akan ketinggalan obrolan tersebut, menurut saya itu tidak benar. kita bisa menyisipkan sebuah keyword / kata yang berhubungan dengan obrolan sebelum nya agar si penerima bisa mengingat dan anda masih bisa mengobrol dengan membicarakan tema yang sama. contoh nya:
dapat anda lihat pada gambar di atas bahwa @MahasiswaLasut me-reply tweet dengan menggunakan kalimat (re: blablabla) pada akhir reply nya. itu bermaksud bahwa mereka sedang membicarakan tentang "pengguna yang ga puas dengan 140char" dan itu bermaksud agar lawan bicaranya masih bisa mengobrol dengan tema yang sama tanpa style Re-Tweet yang tergolong Abusing.
Berikut ini ada 1 contoh lagi dari beberapa akun twitter resmi yang menurut saya patut untuk di contoh, pada kasus di bawah ini saya sebagai pengguna dari @smartfrenworld dan @telkomsel bertanya / complain mengenai layanan mereka. dan ketika saya me-retweet dengan mentions kepada akun tersebut, mereka membalas nya denga fitur reply, bukan re-tweet, apalagi re-tweet dengan komentar.
Actually it depends to yourself, itu hak kalian untuk ber-twitter dengan cara apa dan me-ReTweet dengan style yang seperti apa. dan itu juga hak kami untuk berhenti menjadi Followers anda ketika anda terlalu sibuk dengan obrolan anda yang bagi kami itu sangat annoying dan tidak penting untuk kami baca.
Terimakasih untuk teman-teman yang sudah berkenan saya sisipkan screenshoot dari akun twitter kalian untuk saya post di blog ini.
Bagi saya pribadi, ketika kita ber-etika kita akan melihat sebuah estetika. in this case yaitu "estetika dalam ber-Twitter".
Semoga sedikit tulisan ini bisa bermanfaat sekaligus dapat menjadi bahan referensi dan renungan bagi teman-teman yang membacanya, Wassalam. :)
sumber: Twitter, mekzz twitter, etika retweet, RT
→ Komentar yang menyertakan link aktif, iklan atau titip link akan dimasukan ke folder SPAM
→ Gunakan kode ini utk Emoticon (tanpa ♦)
:) ♦ :( ♦ ;) ♦ :p ♦ =( ♦ ^_^ ♦ :D ♦ =D ♦ |o| ♦ @@ ♦ :-bd ♦ :-d ♦ :ngakak: ♦ :lol: ♦ :love: