17 Maret 2012

7 Indikator Kebahagiaan Dunia

Menurut Ibnu Abbas ra. Salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. Ada tujuh indikator kebahagiaan dunia, yaitu :

1. Qolbun Syakirun atau hati yang selalu bersyukur. Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress. Inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.

2. Al Azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh/shalihah. Pasangan hidup yang sholeh/sholihah akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula.


ibu dan keponakan saya.


3. Al Auladun Abrar, yaitu anak yang sholeh, amal ibadah kita tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang sholeh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Bahagialah kita yang memiliki anak yang sholeh.

4. Albiatu Sholihah. Yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita. Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah bagi keimanan kita.

5. Al Malul Halal. Atau harta yang halal. Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya tetapi lebih pada usaha untuk selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

6. Tafakuh fi Dien, atau semangat untuk memahami agama. Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin kita belajar, maka semakin kita terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaannya.

7. Umur yang barokah. Artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post power syndrome). Selain usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka marilah kita memohon kepada Alloh SWT dengan sesering mungkin dan sekhusyuk mungkin agar kita selalu mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat dan juga terhindar dari api neraka.

sumber : Qonsis edisi 17/Th.II/2008

→ Komentar yang menyertakan link aktif, iklan atau titip link akan dimasukan ke folder SPAM
→ Gunakan kode ini utk Emoticon (tanpa ♦)
:) ♦ :( ♦ ;) ♦ :p ♦ =( ♦ ^_^ ♦ :D ♦ =D ♦ |o| ♦ @@ ♦ :-bd ♦ :-d ♦ :ngakak: ♦ :lol: ♦ :love: